Jumat, 26 Maret 2010

Ahli matematika Rusia Tolak Penghargaan

Jika banyak orang berebut meraih hadiah prestisius namun tidak demikian bagi seorang ahli matematika asal Rusia, Grigory Perelman.
Grigory Perelman pernah menolak sebuah penghargaan prestisius empat tahun lalu. Kini Grigory didesak untuk menerima sebuah penghargaan baru.
Sebuah perguruan tinggi di Amerika Serikat berkeinginan memberi hadiah uang sebesar US$1 juta atau lebih dari Rp 9 miliar untuk Grigory.
Alasannya, Grigory Perelman dinilai berhasil memecahkan sebuah soal matematika paling rumit, Poincare Conjecture. Namun, belum jelas apakah Perelman bersedia menerima penghargaan itu atau tidak.
Sebuah yayasan amal di St Petersburgh, kota asal Perelman, mendesak sang ahli matematika itu untuk menerima hadiah tersebut dan menyumbangkannya ke yayasan itu.
Dalam sebuah surat terbuka di situs resminya, yayasan amal The Warm Home memohon Perelman untuk menerima hadiah yang disediakan US Clay Mathematics Institute Millenium Prize itu ke yayasan-yayasan amal Rusia.
Yayasan ini mengatakan Perelman sudah pernah menolak untuk menerima penghargaan Field Medal tahun 2006, yang merupakan hadiah tertinggi bagi ilmuwan matematika dunia.
Ingin menyendiri
Saya tidak tertarik dengan uang dan ketenaran
Grigory Parelman, ahli matematika berusia 43 tahun ini memang pribadi yang unik. Dia memutuskan hubungan dengan dunia luar selama empat tahun terakhir.
Dia memilih tinggal dengan ibunya yang sudah uzur di sebuah apartemen kecil yang menurut para tetangganya sebenarnya tidak begitu layak ditinggali.
"Saya sudah mendapatkan semua yang saya inginkan," itulah jawaban Grigory Perelman saat seorang wartawan berhasil menghubunginya dan menanyakan soal hadiah US$1 juta itu.
Menurut harian Daily Mail terbitan Inggris, sang reporter mendapatkan kalimat singkat itu setelah Perelman bersedia menjawab dari balik pintu apartemennya yang tertutup rapat.
Grigory Perelman adalah orang pertama yang menolak penghargaan Field Medal yang diserahkan pada Kongres Matematika Internasional di Madrid, Spanyol.
"Saya tidak tertarik dengan uang dan ketenaran," kata Perelman saat itu.
"Saya tak ingin dipamerkan seperti hewan di kebun binatang. Saya bukan pahlawan matematika. Saya bahkan tidak sesukses yang dibayangkan orang lain. Itulah sebabnya saya tidak ingin setiap orang menatap saya," kata dia.
Salah seorang politisi senior Rusia yang juga Ketua Komite Federasi Sergei Mironov memohon agar dunia membiarkan Perelman hidup dalam dunianya sendiri.
Sumber: http://www.bbc.co.uk/indonesia