2. Siluuq
Menghidupkan Ringeeng
Dalam perjalan
pulang Monaaq mampir di rumah Siluuq, setelah mengutarakan apa yang dialaminya
dan niatnya diserahkannya bungkusan daging Ringeeng pada Siluuq. Monaaq meminta
bantuan Siluuq yang mempunyai kemampuan untuk menghidupkan Ringeeng yang sudah mati dimakan hantu.
Tetapi Siluuq menanggapi permintaan itu bahwa ia tidak bisa menghidupkan kembali
Ringeeng apalagi yang tersisa hanya sedikit daging dari orang yang sudah mati.
Merasa kehabisan akal, maka Monaaq pun menangis tersendu-sedu mengingat
kekasihnya itu. Kemudian ia beranjak pergi
meneruskan
perjalanan sambil terus menangis.
Melihat Monaaq yang pergi begitu saja dan menangis sepanjang jalan,
Siluuq merasa iba dengan nasib yang dialami Monaaq. Maka diambilnya bungkusan
sisa daging Ringeeng yang diberikan Monaaq tadi, lalu dibuka kemudian Siluuq
mengambil emas dan perak lalu dikerik dan dicampur dengan daging Ringeeng
kemudaian dimasukan dalam belanga.
Kemudian belanga (lepooq) itu ditaruh diatas tungku untuk
direbus, ketika telah mendidih maka tutup belangka lepas dan meletus, maka
keluarlah seorang gadis cantik cuma sayangnya Bencoor Beoor - Bengkaaq Mengaaq (gemuk pendek).
“Wah kenapa hasilnya begini?,
ini bukan rupa Ringeeng
yang asli’, bathin Siluuq, lalu dipukul dan dicincang lagi sampai halus lalu
dimasukan ke dalam bambu petung (betuui) lalu
kembali direbusnya dan ketika sampai waktunya mendidih maka puus……suara asap/embun
keluar dan bersamaan itu keluarlah gadis tinggi semampai tetapi kulitnya hitam legam.
“Wah salah lagi, ini bukan rupa Ringeeng
yang asli’, bathin Siluuq, lalu dipukul dan dicincang lagi sampai halus lalu
dimasukan ke dalam lutuq besuriit /
tolakng Bulauu (bambu kuning) lalu
kembali direbusnya dan ketika sampai waktunya mendidih maka puus…… suara asap
embun keluar dan bersamaan itu pula keluarlah
gadis cantik dengan tubuh berwarna
kuning, berbelang seperti warna bambu.
“Busyet,…ini bukan rupa
Ringeeng yang asli’, bathin Siluuq, lalu dibunuh dan dicincang lagi sampai
halus kemudian dimasukan ke dalam Empulii
Bulau lalu kembali direbusnya dan ketika sampai waktunya mendidih maka
puus…… suara asap embun keluar dan bersamaan itu akhirnya keluarlah gadis cantik yang tak lain adalah rupa
Ringeeng asli (Oit tobeek Ringeeng ise,
wariik oka Ringeeng ise).
Setelah Siluuq
berhasil pesuli (menghidupkan
kembali) Ringeeng, maka Siluuq berpikir keras mencari cara untuk mengembalikan
Ringeeng pada Monaaq.
Akhirnya Siluuq
mengambil keputusan untuk mengembalikan Ringeeng ke simpang delapan tempat
pertemuan yang telah disepakati Ringeeng dan Monaaq dulu, Siluuq meminta pada
Tempeko Rangaas Iyo dan Tekuyas Rangaas Bulaau,
ripatn (pelayan Siluuq) untuk mengantar Ringeeng ke simpang delapan. Dan sekaligus
Siluuq memerintahkan Tempeko Rangaas Iyo dan Tekuyas Rangaas Bulaau untuk menjadi
ripatn Ringgeng.
Bersambung....